Gangnam Style Dongkrak Sektor Pariwista Korea
Jason
Strother
Asia Calling/Seoul
21/11/2012
Saat ini Anda
kemungkinan besar sudah mendengar lagu “Gangnam Style” dari penyanyi pop Korea
Selatan.
Atau bahkan mungkin
sudah menirukan tarian dengan gerakan seperti naik kuda yang diperlihatkan PSY
sang penyanyi dalam video lagu tersebut. Saking populernya, video ini jadi yang
paling laris di YouTube.
“Gangnam Style”
adalah lagu K-pop menjadikan Korea Selatan sebagai pusat hiburan dunia.
Dan kesempatan ini dimanfaatkan oleh
Pemerintah Korea Selatan untuk meraup keuntungan dari lagu tersebut.
Alexis Martinez bergabung dalam sebuah kelompok tur yang
belajar cara menari seperti PSY dalam
video “Gangnam Style”. Turis berusia 14 tahun ini bercerita kalau di Texas,
tempat asalnya, lagu ini sangat populer.
“Seluruh siswa di sekolah saya tahu lagu ini... ini gila. Ada tarian masal di
sekolah yang melakuan tarian Gangnam Style.”
Lagu “Gangnam Style”
yang dinyanyikan PSY adalah salah satu
video yang paling bayak ditonton di internet.
Lagu ini bahkan
menempati urutan teratas di berbagai tangga lagu Asia, Eropa dan Amerika
Serikat. Lagu tersebut bercerita tentang satu daerah di Sungai Han, bagian
selatan Seoul, yang terkenal dengan klub malam yang trendi dan gaya busana
serta gaya hidup glamor.
Hanya
segelintir orang yang menduga kalau PSY bakal
menjadi fenomenal. Salah satunya adalah Je Song-won, Ketua Organisasi
Pariwisata Korea Hallyu atau divisi Korean Wave.
“Ini
tidak disangka-sangka. PSY bukan idola seperti bintang lainnya. Dia bahkan
tidak ganteng! Tapi menurut saya, itulah yang membuat dia lebih menarik dan
menyenangkan. Saya senang karena dia mempromosikan Korea Selatan ke seluruh
dunia.”
Bisa
jadi “Gangnam Style” adalah ekspor
budaya Korea Selatan yang paling sukses.
Kata Je,
organisasinya berharap kalau lagu ini bisa
mendatangkan lebih banyak lagi turis asing. Artinya, lebih banyak uang
masuk.
“Saya rasa Gangnam Style membuat pamor Korea semakin tinggi lagi. Lagu
itu menarik lebih banyak fans di negara-negara Barat sehingga mereka lebih
terterik dengan Korea. Kami membuat satu survei di Los Angeles dan 70 persen responden
mengatakan mereka ingin berkunjung ke Korea setelah melihat video itu.”
Di
jalanan... gambar PSY tampak di berbagai papan video dan potongan karton di
depan aneka toko.
Sejumlah penjual di
sini mengatakan, sejak “Gangnam Style” merambah
ke internet, jumlah pembeli asing semakin meningkat.
Om
Jong-ryul adalah penjual kacang panggang di salah satu kaki lima di luar stasiun
kereta api Gangam.
“Saya
rasa ini membuat citra yang positif di daerah ini. Masyarakat begitu senang di
sini, mereka bernyanyi dan tertawa. Ini menyenangkan.”
Kwon
Da-na mengelola satu butik di daerah Gangnam Apgujeong yang terkenal dengan
busananya.
“Sekarang
orang yang datang ke toko saya lebih banyak orang asing, ketimbang orang Korea.
Waktu saya pasang lagu “Gangnam Style” dan membuka pintu, beberapa orang dari
jalanan langsung masuk. Mereka tersenyum terus. Pernah ada beberapa pelanggan asal
Jepang yang langsung menari setelah musiknya dipasang.”
Untuk
kali pertama tahun ini, Korea Selatan memecahkan rekor dengan kehadiran 10 juta
wisatawan. Menurut Organisasi Pariwisata Korea, ini ada hubungannya dengan
K-pop yang menarik begitu banyak penggemar internasional.
Ketua Divisi Korean
Wave Je Sang-won mengatakan, ada rencana untuk menggunakan lagu
K-pop ini untuk menarik lebih banyak lagi turis asing.
“Kami akan membuat
satu kampanye pemasaran menggunakan lagu “Gangnam Style” untuk mempromosikan
kunjungan wisatawan ke negeri ini.”
Tapi
seperti lagu pop lainnya, apa yang tersohor sekarang, bisa jadi tak laku
keesokan harinya. Dan beberapa turis asing di sini mengatakan mungkin “Gangnam
Style” sudah mencapai puncaknya.
Seorang
turis Singapura, Connie, 17 tahun, mengatakan, ia sempat sangat menggemari
Gangnam Style, tapi sekarang tidak lagi.
“Menurut saya itu lagu yang bagus tapi lama kelamaan saya jenuh. Ini
menyebalkan karena ke mana pun Anda pergi, pasti lagu itu ada di mana-mana. Biasanya
kalau masuk toko ada banyak musik yang dimainkan selain Gangnam Style, tapi
sekarang yang terdengar melulu Gangnam Style.”
Tapi bagi Alexis Martinez, “Gangnam Style ” dan tarian seperti
naik kuda ini belum ketinggalan zaman. Apalagi tarian ini mudah
dipelajari, sehingga menjadi begitu populer di seluruh dunia.
“Ini
menyatukan dunia. Menurut saya ini keren.”
Artikel ini pertama kali
disiarkan di Asia Calling, program radio aktual dari kawasan Asia yang
diproduksi KBR68H, kantor berita radio independen di Indonesia. Asia Calling
disiarkan dalam bahasa lokal di 10 negara di Asia. Temukan cerita lainnya dari
Asia Calling di www.asiacalling.org. dan dengarkan relay programnya di BAFP RADIO STREAMING setiap Rabu
jam 20.00 WIB dan Minggu jam 20.00 WIB
No comments:
Post a Comment