Demi Langsing, Orang India
Pilih Operasi
Jasvinder Sehgal
Asia Calling/Jaipur India
01/10/2013
Chander
Kataria, 56 tahun, dan Mohan Gulati, 65 tahun berjalan pagi keliling Taman
Bhagat Singh di Jaipur.
Chander
beratnya 85 kilogram, sementara Mohan 120 kilogram. Keduanya sangat ingin kurus.
“Saya
sudah olahraga, menggerakkan dan menggetarkan seluruh tubuh saya, tapi tetap
saja gagal,” ujar Chander.
Pria
ini telah mencoba aneka cara untuk menurunkan berat badan, termasuk diet. Dia
juga olahraga di pusat kebugaran
“Ini
putaran ke-8 saya naik sepeda. Saya sudah berbuat banyak tapi tidak ada yang
berhasil. Saya kira pilihan terakhir adalah operasi.”
Rana
Kumar, pelatih olahraganya, mengatakan Chander adalah klien yang banyak ditemui
sekarang.
“Penyebabnya
adalah gaya hidup yang tidak sehat. Duduk sepanjang hari dan tidak olahraga,
lalu makan junk food. Kami minta mereka untuk olahraga dan mengatur makanan
mereka. Jika itu tidak berhasil, kami menyarankan untuk operasi.”
India
kini dikenal sebagai salah satu pusat pelangsingan tubuh dunia.
Dua
pertiga dari orang kaya India yang tinggal di kota kini mengalami kelebihan
berat badan, mereka memilih untuk dioperasi.
Obesitas
pun makin banyak ditemui pada anak sekolah di kota.
Bisnis
pelangsingan tubuh sangat menggiurkan, kata Dr Akhilesh Sharma dari Pusat Bedah
Kosmetik Abhishek.
“Saya
mengerjakan operasi penghilangan lemak tubuh 1 sampai 2 kali setiap minggu.
Pasien saya berasal dari berbagai kalangan.”
Untuk
operasi ini, orang mesti merogoh kocek lebih dari 10 juta rupiah. Diperkirakan 10 ribu operasi serupa akan
dilakukan tiap tahun di seluruh India.
Dan
ini adalah negara yang sama yang dikenal dengan nama “ibukota kelaparan di
dunia”. Seperempat dari total populasi India tak bisa makanan.
Shyamvati
Devi mengirim anak-anaknya sekolah bukan demi pendidikan mereka, tapi demi
mendapatkan makan gratis sekali sehari.
“
Anak-anak suka makanan gratis di sekolah. Saya punya 4 anak, tapi hanya 2 anak
yang ada sama saya. Saya sangat miskin. Saya kehilangan suami saya dan saya tak
punya pekerjaan. Dua lainnya tinggal di rumah kerabat karena saya tak sanggup
memberi makan mereka.”
Di
kota yang sama, Chander dan orang-orang kota lainnya justru tengah ketagihan
makanan cepat saji.
Pertumbuhan
ekonomi India juga membuka pintu bagi waralaba makanan internasional. Ini ikut
mengubah pola makan masyarakat urban India.
Saudara
perempuan Chander, Preeti Gupta, 43 tahun, mengaku berencana operasi
pelangsingan tubuh.
“Saya
ingin mengurangi berat badan supaya sehat. Saya tidak mau mengalami sakit lutut
atau mengobati rasa sakit di usia seperti sekarang. Karena itu saya ingin
langsing.”
(**)
Artikel ini pertama kali disiarkan di Asia Calling, program berita radio aktual dari kawasan Asia yang diproduksi KBR68H, kantor berita radio independen di Indonesia. Asia Calling disiarkan dalam bahasa lokal di 10 negara di Asia. Temukan cerita lainnya dari Asia Calling di www.portalkbr.com/asiacalling
No comments:
Post a Comment