Friday, October 18, 2013

Demi Langsing, Orang India Pilih Operasi

Demi Langsing, Orang India Pilih Operasi

Jasvinder Sehgal
Asia Calling/Jaipur India
01/10/2013


Chander Kataria, 56 tahun, dan Mohan Gulati, 65 tahun berjalan pagi keliling Taman Bhagat Singh di Jaipur.
Chander beratnya 85 kilogram, sementara Mohan 120 kilogram.  Keduanya sangat ingin kurus.
“Saya sudah olahraga, menggerakkan dan menggetarkan seluruh tubuh saya, tapi tetap saja gagal,” ujar Chander.
Pria ini telah mencoba aneka cara untuk menurunkan berat badan, termasuk diet. Dia juga olahraga di pusat kebugaran
                  “Ini putaran ke-8 saya naik sepeda. Saya sudah berbuat banyak tapi tidak ada yang berhasil. Saya kira pilihan terakhir adalah operasi.”
Rana Kumar, pelatih olahraganya, mengatakan Chander adalah klien yang banyak ditemui sekarang.
“Penyebabnya adalah gaya hidup yang tidak sehat. Duduk sepanjang hari dan tidak olahraga, lalu makan junk food. Kami minta mereka untuk olahraga dan mengatur makanan mereka. Jika itu tidak berhasil, kami menyarankan untuk operasi.”
India kini dikenal sebagai salah satu pusat pelangsingan tubuh dunia.
Dua pertiga dari orang kaya India yang tinggal di kota kini mengalami kelebihan berat badan, mereka memilih untuk dioperasi.
Obesitas pun makin banyak ditemui pada anak sekolah di kota.
Bisnis pelangsingan tubuh sangat menggiurkan, kata Dr Akhilesh Sharma dari Pusat Bedah Kosmetik Abhishek.
“Saya mengerjakan operasi penghilangan lemak tubuh 1 sampai 2 kali setiap minggu. Pasien saya berasal dari berbagai kalangan.”
Untuk operasi ini, orang mesti merogoh kocek lebih dari 10 juta rupiah.  Diperkirakan 10 ribu operasi serupa akan dilakukan tiap tahun di seluruh India.
Dan ini adalah negara yang sama yang dikenal dengan nama “ibukota kelaparan di dunia”. Seperempat dari total populasi India tak bisa makanan.
Shyamvati Devi mengirim anak-anaknya sekolah bukan demi pendidikan mereka, tapi demi mendapatkan makan gratis sekali sehari.
“ Anak-anak suka makanan gratis di sekolah. Saya punya 4 anak, tapi hanya 2 anak yang ada sama saya. Saya sangat miskin. Saya kehilangan suami saya dan saya tak punya pekerjaan. Dua lainnya tinggal di rumah kerabat karena saya tak sanggup memberi makan mereka.”
Di kota yang sama, Chander dan orang-orang kota lainnya justru tengah ketagihan makanan cepat saji.
Pertumbuhan ekonomi India juga membuka pintu bagi waralaba makanan internasional. Ini ikut mengubah pola makan masyarakat urban India.
Saudara perempuan Chander, Preeti Gupta, 43 tahun, mengaku berencana operasi pelangsingan tubuh.
“Saya ingin mengurangi berat badan supaya sehat. Saya tidak mau mengalami sakit lutut atau mengobati rasa sakit di usia seperti sekarang. Karena itu saya ingin langsing.”

(**)
Artikel ini pertama kali disiarkan di Asia Calling, program berita radio aktual dari kawasan Asia yang diproduksi KBR68H, kantor berita radio independen di Indonesia. Asia Calling disiarkan dalam bahasa lokal di 10 negara di Asia. Temukan cerita lainnya dari Asia Calling di www.portalkbr.com/asiacalling dan dengarkan relay programnya di  BAFP RADIO STREAMING setiap Rabu jam 20.00 WIB dan Minggu jam 20.00 WIB

No comments:

Post a Comment